Wednesday, October 13, 2010

MENGELOLA KONFLIK

Konlik Itu Menarik

     siapa yang bilang konflik itu bikin susah dan akhirnya bikin stress? tapi emang ga bisa dipungkiri sih kalau kenyataannya seperti itu . orang sudah berpikir negatif kalau sudah dengar kata-kata konflik. mereka seakan akan ingin menjauh dari yang namanya konflik atau segala hal yang berhubungan dengan konflik, padahal jika kita teliti, apa yang kita jalani sekarang ini ya cuma konflik dan konflik. jadi saya menyimpulkan bahwa orang yang ingin menghindari konflik adalah orang yang tidak siap dan tidak berani menghadapi kenyataan.
    sebenanya konflik itu menarik kalau kita berani untuk menghadapinya, yang menjadi masalah kan gimana kita mengelolanya. mau dibawa kemana konflik itu ya tergantung kita kan jadi apa yang harus ditakutkan dengan konflik?

    beberapa bulan kedepanperusahaan tempat saya bekerja sekarang berencana mengadakan tour tahunan yang diikuti semua karyawan, sehingga perlu diadakan rapat untuk membentuk panitia tour tersebut kan.nah setelah beberapa lama kita semua rapat tiba saatnya pemilihan ketua panitia, dari sini saya merasa heran. dari sekian banyak orang yang datang ke rapat itu tidak ada 1 pun orang yang mau menjadi ketua panitia dengan berbagai alasan, termasuk saya sih he he he.saya berpikir jadi ketua itu tanggung jawabnya berat, kerjaannya banyak, saya juga merasa kurang mampu untuk menjadi ketua dan yang paling konyal lagi adalah ketakutan saya jadi ketua karena takut jika kalau disuruh memberikan sambutan di depan peserta yang segitu banyaknya." menggelikan ya bagi seorang mahasiswa ha ha". namun dengan mengindahkan ketakutan saya mengajukan diri untuk menjadi ketua, dan karena cuma saya yang berani mengajukan diri ya semua orang setuju-setuju saja.

    setelah rapat selesai dan saya pun menjadi ketua panitia hari hari pun berlalu dengan segudang kegiatan untuk mempersiapkan semuanya. disinilah saya merasa ada sesuatu yang beda. bagaimana ga, apa yang tadinya saya takutkan sebelum menjadi ketua panitia ternyata tidak terjadi sama sekali saat telah menjadi ketua sekarang. justru sebaliknya saya semakin tertantang untuk menjadi ketua panitia ini.
    tetapi seiring dengan itu, berbagai konflik internal maupun eksternal mulai bermunculan melalui pertanyaan pertanyaan dari para peserta mulai jumlah peserta yang ikut, biaya, tempat penjemputan, tujuan wisata maupun ada tidaknya hadiah atau doorprize. tetapi saya mencoba memecahkan konflik konflik tadi dengan mendiskusikannya dengan rekan panitia yang lain, memberikan alternatif alternatif lain kepada peserta yang merasa kurang setuju dan beberapa hal yang mengharuskan saya mengambil keputusan dan secara tidak sadar sampai saat ini berhasil saya lakukan dan paling tidak ga mengecewakan para paserta tour.

    nah dari pengalaman diatas saya sudah belajar bagaimana untuk menghadapi dan mengelola konflik baik konflik internal maupun eksternal. intinya jangan pernah takut mencobasegala sesuatu yang kita anggap akan menimbbulkan konflik nantinya. sebenernya kalau kita terbiasa menghadapi konflik pasti akan selalu merindukannya lg nah disitulah menariknya sebuah konflik.

     dari pengalaman diatas td saya kemarin iseng iseng menanyakan ke beberapa rekan panitia yang lain, kenapa meraka ga mau jadi ketua panitia?.... aneh bin ajaib semua jawabannya hampir sama " takut memberi sambutan di depan peserta tour". sambil geleng gelang dan tertawa sendiri saya bilang " KONYOLLL".